Ini Penyebab Hasil Panen Padi di Siak Kali Ini Menurun Ketimbang Periode Sebelumnya

Logo
Ilustrasi.

(RIAUHITS.COM) SIAK - Jika dibanding dengan hasil panen periode lalu, terjadi penurunan pada hasil panen padi di kabupaten Siak periode ini. Namun, para petani cukup puas dengan hasil tersebut. Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Siak, Budiman Safari, hasil panen padi yang dimulai pada tiga hari lalu mencapai 6,2 ton per hektare, sedangkan hasil panen periode tahun lalu mencapai 7,3 ton per hektar.

Adapun penyebab turunnya hasil panen bukan karena kelalaian atau proses tanam yang kurang baik, melainkan karena pengaruh cuaca yang ekstrem dan serangan hama.

"Cuaca yang kemaren cukup ekstrem, curah hujan tinggi di saat fase padi mengisi sehingga banyak yang terserang penyakit blast dan wereng," ucapnya.

Diketahui, hasil panen yang mencapai 6,2 ton satu hektare karena para petani masih bisa menangani padinya dengan cepat dan serempak. Dampak dari cuaca dan serangan hama masih dapat diantisipasi untuk luasan yang terancam.

"Sehingga hasilnya masih sangat memuaskan, yaitu 6,2 ton, meski sedikit turun dari tahun sebelumnya," paparnya.

Di samping itu, para petani di centra padi Bubgaraya juga mengganti varietas padi, varietas Logawa ke Impari 42.

"Jarang dalam pergantian suatu varietas hasilnya tinggi, mengingat varietas baru biasanya memerlukan penyesuaian lahan dan iklim setempat," jelasnya.

Adapun luasan yang sedang melakukan masa panen di Bungaraya sebanyak 50 Ha dari kelompok tani Suka Maju. Luas lahan sawah di kecamatan itu mencapai 4.252 Ha, sedangkan luas areal pesawahan di kabupaten Siak mencapai 8.388 Ha.

"Yang dipanen kemarin itu jenis padinya Impari 42, beda jenis padinya dengan hasil panen tahun lalu. Tetapi sama-sama jenis padi unggul nasional," bebernya.

Sebelumnya, kata dia, petani menggunakan jenis varietas Logawa. Karena terlalu lama demgan satu jenis, biasanya akan mudah diserang penyakit dan wereng.

"Karena itu, kami kenalkan berangsur-angsur dengan jenis lain, yaitu Impari 42. Ternyata jenis baru untuk centra padi Bungaraya ini hasilnya lebih kurang sama dengan Logawa, berkisar antara 5-8 ton per hektar," ungkapnya.

Sedangkan dari penampilan rumpun padinya juga ada perbedaan. Sebelum masa panen, Logawa masih tampak dominan daunnya berwarna hijau, kalau Impari kuning keemasan. Bulir gabah padi varietas Impari warnanya lebih kuning dari Logawa.

"Kalau masalah rasa, itu tergantung selera masing-masing. Yang jelas kedua varietas itu sama-sama varietas unggul secara nasional," tandasnya.(rzt)



BACA JUGA

Comments (3)

  • Logo
    - Tahmina Akthr

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Velit omnis animi et iure laudantium vitae, praesentium optio, sapiente distinctio illo?

    Reply

Leave a Comment



Masukkan 6 kode diatas)