Ilustrasi.

(RIAUHITS.COM) MERANTI - Identitas mayat yang ditemukan mengapung di perairan pantai Desa Tanjung Pisang Kec. Tasik Putri Puyu Kab. Kep. Meranti pada Selasa (15/1/2019) lalu akhirnya terungkap. Mayat yang saat ditemukan masih mengenakan baju sebuah perusahaan itu merupakan pekerja perusahaan pelayaran asal Singapura. Penungkapan identitas mayat itu berawal dari pakaian yang dikenakan korban.

Kendati tidak ada identitas yang bisa digunakan menggenali korban, baju orange yang digunakan korban saat ditemukan menjadi petunjuk utama. Menurut Kapolres Meranti, AKBP La Ode Proyek, petunjuk yang dimiliki hanya baju yakni nama sebuah perusahaan PT Hong Lam Marine. Setelah dicari tahu ternyata merupakan perusahaan pelayaran asal Singapura. 

Lantas, Kapolsek Merbau melakukan koordinasi dengan PT Spicaputra Sarana di Jakarta selaku Penghubung PT Hong Lam Marine di Indonesia. Diperleh beberapa informasi bahwa memang benar ada salah satu awak kapal tanker milik PT Hong Lam Marine yang terjatuh di sekitar Selat Singapore pada 7 Januari 2019.

Lalu, pada Rabu (16/1/2019), Happy Suharto perwakilan PT. Spicaputra Sarana dari Jakarta tiba di Kota Selatpanjang dan langsung mengecek ke kamar mayat RSUD Kepulauan Meranti. Dia membenarkan bahwa pakaian yang digunakan mayat tanpa identitas itu merupakan pakaian awak kapal tanker milik PT Hong Lam Marine yang jatuh di sekitaran Selat Singapura pada tanggal 7 Januari 2019 yang lalu saat bekerja.

Identitas mayat itu bernama Kyam Kyam, warga negara Myanmar. Ia lahir di Nattalin, 9 Juli 1986.

"Hasil pertemuan sementara antara pihak perusahaan, kepolisian, imigrasi, dan RSUD Selatpanjang. Pihak perusahaan akan membawa mayat tersebut ke Jakarta melalui Pekanbaru untuk diotopsi di RSCM Jakarta dan sampai saat ini masih dalam proses pengurusan Administrasi," ucap La Ode.(rzt)