Bupati Siak, Syamsuar.

(RIAUHITS.COM) SIAK - Penataan sungai Siak seperti penataan sungai di Melaka, Malaysia, menjadi rencana terbaru Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak. Hal itu diwujudkan dengan diundangnya Perbadanan Pembangunan Sungai dan Pantai Melaka (Malacca River Cruise) pada Rabu (23/1/2019) lalu.

Usai berkunjung ke Tepian Bandar Sungai Jantan, Bupati Siak, Syamsuar, dan jajarannya menggelar pertemuan dengan rombongan asal Melaka itu di kediaman bupati Siak, Jalan Raja Kecik, Siak Sri Indrapura. Adapun Syamsuar menginginkan sungai di Negeri Istana dapat hidup dan semenarik tampilan sungai di Kota Melaka, Malaysia.

Ke depan, tepian sungai Jantan itu akan dipercantik dengan sentuhan mural art dan lighting LED. Pihaknya juga perlu merevitalisasi bangunan pinggiran sungai serta melengkapi fasilitas boat wisata. Boat wisata itu pilihannya juga disamakan dengan boat wisata Malacca River Cruise yang sangat ikonik.

Sebelumnya, rencana itu mencuat usai menimbang banyaknya kesamaan karakter di kawasan pinggiran sungai di kedua tempat. Malaka yang kaya budaya dan sejarah, sama dengan Siak yang memiliki kerajaan Melayu Siak yang pernah berjaya.

"Saya yakin paling lama lima tahun lagi Siak akan berubah wajah. Saya melihat Siak dan Melaka punya banyak kesamaan, misalnya sama-sama heritage city, tatanan kotanya juga waterfront city, punya keunggulan citylight, dan sama-sama destinasi pariwisata" ucap Chief Executive Officer Malacca River Cruise (MRC), Azran bin Abidin, kala menggelar pertemuan dengan Bupati Siak, Syamsuar.

Dikatakannya, karakter Sungai Siak pun serupa dengan sungai di Pahang dengan lebar dan arus yang nyaris sama. Rencana Pemkab Siak untuk mulai mengembangkan wisata sungai dengan dukungan minimal dua unit boat Siak River Cruise, dalam pandangannya, sangat menarik. Pasalnya, Melaka pun merintis wisata air dengan jumlah dua unit boat Malacca River Cruise.

"Kami sejak mulai mengembangkan wisata sungai tahun 2006 dan saat ini mulai berinvestasi dan mampu membiayai operasional secara mandiri. Alhamdulillah selain menghidupkan peluang pariwisata, model pengembangan ini nanti juga akan banyak membantu perekonomian rakyat yang hidup di sepanjang pinggiran sungai," paparnya.

Kini, hebatnya, Melaka sudah memiliki 40 unit boat. Pihaknya pun menargetkan untuk menambah boat menjadi 60 unit. Boat tersebut melayani wisatawan berkeliling di sungai dengan durasi 40 menit. Boleh dibandingkan karena pendapatan mereka perbulan mencapai RM1,3 juta. Mereka pun mampu mendatangkan 1,5 juta wisatawan dari target 20 juta wisatawan yang ditetapkan kerajaannya.

Syamsuar pun tampak semangat dengan paparan Azran. Ia optimistis boat yang direncanakan di Siak juga dapat menghasilkan untung besar. Gubernur Riau terpilih itu menyatakan, pemerintah harus berani berinovasi untuk memajukan pariwisata daerah.

"Di Riau ini, Siak Sri Indrapura adalah destinasi wisata karena selain dekat dengan ibukota Pekanbaru, Siak juga menghadirkan suguhan wisata yang bisa dikunjungi wisatawan setiap hari," ujarnya.

Meski begitu, diakuinya jika wisata air di Siak masih belum tergarap. Padahal, penataan pinggiran sungainya sudah sangat baik.

"Banyak orang bilang penataan sungai kami sudah seperti negara maju di Eropa," bebernya.

Di sisi lain, ia pun mengaku akan berani mengambil jalan inovasi demi kemajuan wisata daerah. Di antara inovasi yang dibanggakannya adalah dengan melaksanakan pacu sampan, Siak Internasional Serindit Boat Race, sejak dua tahun belakangan.

"Di Riau ini kalau kami perhatikan ada tren pantang nampak sesuatu yang baru, asal tahu oleh masyarakat nanti pasti ramai kunjungan wisata. Tak hanya wisatawan lokal dalam Provinsi Riau, wisatawan dari provinsi tetangga juga ramai melancong ke mari. Kalau kami berani berinovasi, pasti laku, dan saya yakin Insyaallah pasti untung," jelasnya.

Diketahui, pertemuan lanjutan diagendakan terlaksana Februari nanti dengan penandatanganan nota kesepakatan pengelolaan pariwisata dan pengadaan fasilitas pendukung kepariwisataan.(rzt)