APBD Perubahan Ditiadakan, 34 Rumah Ibadah Batal Dibantu Terima Bantuan Tahun Ini

Logo
Ilustrasi.

(RIAUHITS.COM) PEKANBARU - Pada APBD Perubahan 2018, sedianya akan diajukan dana untuk membantu 34 rumah ibadah oleh Pemerintah Provinsi Riau. Akan tetapi, penyaluran bantuan tersebut dipastikan batal karena ditiadakan APBD Perubahan.

"Tentunya akan batal dengan kondisi seperti ini," kata Kepala Biro Kesra Setdaprov Riau Masrul Kasmi, Selasa (2/10/2018).

Pemprov Riau diketahui tetap menganggarkan dana hibah untuk rumah ibadah sebesar Rp6,9 miliar. Akan tetapi, anggaran itu tidak bisa dijalankan di APBD murni 2018 lantaran tidak ada penerima yang memenuhi syarat untuk bisa disalurkan.

"Tahun ini ada dianggarkan Rp6,9 miliar berbentuk hibah untuk operasional rumah ibadah, seperti garin dan petugas kebersihan Mesjid," tuturnya.

Akan tetapi, yang menjadi persoalan sesuai dengan aturannya penyaluran dana hibah harus dengan cara by name by address dan proposal yang diajukan tidak sesuai dengan peruntukan anggaran yang dialokasikan.

"Jadi, hampir semua proposal yang masuk ke Pemprov itu untuk pembangunan fisik. Jadi, kami di Biro Kesra tidak punya kewenangan itu. Yang memiliki kewenangan fisik itu ada di Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan," terangnya.

Adapun proposal yang diterima Biro Kesra sendiri mencapai 179 untuk rumah ibadah, baik itu mesjid dan musala. Keseluruhannya pada proposal mengajukan permohonan untuk pembangunan fisik.

"Sesuai Pergub 35 tahun 2016 tidak bisa kita bantu makanya kami Rekomendasikan ke Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan. Dari 179 itu kita bantu 34 proposal Mesjid dan 20 Musalla untuk operasional awalnya," bebernya.

Namun, lantaran takut salah dalam menyalurkan maka sesuai hasil pertemuan dengan Dewan diputuskan akan digunakan anggaran Rp6,9 miliar ini pada APBD Perubahan 2018 dengan dilakukan verifikasi penerima pada tahun ini juga, tetapi terpaksa dibatalkan.

Pihaknya di Biro Kesra pun akan lebih berhati-hati dalam melakukan verifikasi proposal dari masyarakat lantaran dari pengalaman tahun lalu, ternyata ada proposal yang tidak valid saat dilakukan verifikasi.

"Ada beberapa tidak valid atau fiktif rumah ibadahnya tidak ada saat kami turun ke lapangan. Makanya saya tidak berani melanjutkan dan kami ragu, ke depan juga kami harus hati-hati dalam menyalurkan hibah ini," tuntasnya. (rzt)



BACA JUGA

Comments (3)

  • Logo
    - Tahmina Akthr

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Velit omnis animi et iure laudantium vitae, praesentium optio, sapiente distinctio illo?

    Reply

Leave a Comment



Masukkan 6 kode diatas)