Digitalisasi di WK Rokan: Menjaga Ketahanan Energi Nasional dengan Inovasi Teknologi

Logo
Manager IT Infrastruktur PHR Elan Kusuma Kurniawan saat memaparkan manajemen IT di ruang Digital & Innovation Center, baru-baru ini.

Laporan: Yendrizal

KETAHANAN energi selalu menjadi fokus utama bagi Indonesia yang tengah berupaya menjadi negara maju. Dengan ketergantungan besar terhadap minyak dan gas sebagai sumber energi utama, tantangan di industri migas Indonesia semakin berat.

Salah satu lapangan minyak terbesar di tanah air, Wilayah Kerja (WK) Rokan, kini menghadapi kenyataan yang menantang: lapangan-lapangan minyaknya semakin menua, tetapi kebutuhan produksi justru semakin meningkat. Untuk mengatasi tantangan ini, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) memanfaatkan inovasi digital untuk mengelola data secara cerdas dan efisien, memastikan lapangan ini terus berkontribusi signifikan terhadap produksi nasional.

WK Rokan adalah wilayah kerja yang luar biasa besar, mencakup area seluas 6.200 kilometer persegi dan meliputi tujuh kabupaten/kota di Provinsi Riau. Sejak beroperasi, lapangan ini telah menjadi tulang punggung produksi minyak Indonesia dengan kontribusi sekitar 25 persen dari total produksi nasional, yakni lebih dari 160 ribu barel minyak per hari. Namun, seiring bertambahnya usia lapangan dan kompleksitas operasional yang meningkat, inovasi menjadi hal yang tak terelakkan untuk menjaga ketahanan energi nasional.

Menurut Triatmojo Rosewanto S, Vice President IT PHR, salah satu solusi penting yang diambil untuk menjaga keberlangsungan produksi adalah digitalisasi. "Data adalah minyak baru," katanya saat kunjungan ke war room Digital & Innovation Center (DICE) PHR di Executive Lounge, Pekanbaru, baru-baru ini. Dalam operasional migas yang besar seperti di WK Rokan, data menjadi sumber informasi penting yang harus diolah dengan cepat dan akurat untuk mendukung pengambilan keputusan.

“Proses operasi yang sangat kompleks dan lintas fungsi menghasilkan data yang masif. Jika data ini tidak dikelola dengan baik, dampaknya bisa langsung dirasakan pada ketahanan energi nasional,” tegas Triatmojo.

Melalui transformasi digital, PHR memperkenalkan sejumlah inovasi yang bertujuan meningkatkan efisiensi, keamanan, dan reliabilitas operasional. Salah satu inovasi utama adalah DICE, pusat informasi terintegrasi yang memungkinkan pemantauan real-time seluruh aktivitas lapangan, mulai dari pengeboran hingga pengapalan minyak. Jika ada masalah di lapangan, sistem DICE segera memberi peringatan kepada tim terkait sehingga masalah bisa diatasi secepat mungkin, tanpa menunggu dampaknya menyebar lebih luas.

Elan Kusuma Kurniawan, Manager IT Infrastruktur PHR, menjelaskan bahwa transformasi digital ini adalah bagian dari strategi Indonesia Oil and Gas (IOG) 4.0. “Dengan adanya digitalisasi, seluruh operasional utama migas di WK Rokan dapat diintegrasikan dan dipantau melalui sistem terpusat. Ini memungkinkan kami untuk mengambil keputusan yang lebih cepat dan akurat.”

Pengawasan otomatis menggunakan kecerdasan buatan (AI) juga menjadi terobosan penting. Dengan AI, PHR dapat memprediksi performa sumur dan pompa secara lebih akurat. Teknologi ini memungkinkan PHR mendeteksi potensi kegagalan sumur 14 hari lebih awal dibandingkan metode konvensional. “Sistem SCADA yang terpasang di 1.500 sumur WK Rokan memberikan data historis yang kemudian dianalisis AI, dengan tingkat akurasi prediksi mencapai lebih dari 95 persen,” kata Dedi Wilantara, Analyst Upstream Application PHR.

Tidak hanya itu, AI juga berperan dalam pengawasan keselamatan kerja di rig pengeboran. Teknologi AI yang dipasang pada kamera CCTV dapat mendeteksi tindakan tidak aman, seperti pekerja yang tidak menggunakan helm atau sarung tangan keselamatan. Ini memastikan bahwa aspek keselamatan tetap menjadi prioritas utama dalam operasional migas yang sarat risiko.

Selain AI, PHR juga mengembangkan teknologi Virtual Reality (VR) untuk meningkatkan pelatihan keselamatan kerja. Rizky Hadi, Sr Coordinator IT Project PHR, menyebutkan bahwa teknologi VR memungkinkan simulasi pelatihan operasi pengangkatan (lifting) dalam lingkungan yang aman dan terkontrol. “Dengan VR, pekerja bisa memahami skenario risiko tinggi dengan lebih cepat, efisien, dan aman. Ini sangat membantu dalam menekan insiden keselamatan di lapangan,” tambahnya.

Digitalisasi juga memainkan peran penting dalam menjaga produksi dari sumur-sumur tua di lapangan WK Rokan, khususnya di Minas yang sudah berusia lebih dari 80 tahun. Menurut Sr Petroleum Engineer PHR, Afrilia Elisa, penerapan teknologi AI untuk manajemen reservoir canggih telah membantu PHR menahan laju penurunan produksi alamiah (declining rate) tanpa harus melakukan pengeboran sumur baru. “Teknologi ini memungkinkan kami mengevaluasi ratusan sumur secara serentak, menghasilkan nilai tambah sebesar Rp 200 miliar dari sumur-sumur lama,” ujarnya.

Dengan digitalisasi yang masif ini, PHR berhasil menciptakan terobosan yang mendukung ketahanan energi nasional. "Keberhasilan ini bukan hanya milik PHR, tetapi juga kontribusi penting bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan energi," jelas Triatmojo.

Di masa depan, PHR berencana untuk terus memperluas cakupan inovasi digital ini. Integrated Optimization Decision Support Center (IODSC) akan dikembangkan lebih lanjut untuk mendukung solusi big data, exception management, dan kecerdasan buatan di seluruh Pertamina Sub Holding Upstream (SHU). Dengan ekspansi ini, PHR berharap dapat terus meningkatkan reliabilitas operasional dan menekan angka lost production opportunity (LPO).

Pada akhirnya, seluruh inisiatif ini memiliki satu tujuan utama: menjaga ketahanan energi Indonesia di masa mendatang.
"Transformasi digital yang dilakukan oleh PHR tidak hanya mendukung operasi yang lebih efisien, tetapi juga memastikan keberlanjutan produksi di lapangan-lapangan tua seperti WK Rokan. Ini adalah upaya kami untuk memberikan yang terbaik bagi Pertamina dan Indonesia," tutup Triatmojo Rosewanto.

Dengan terus berkembangnya teknologi, PHR siap menghadapi tantangan lapangan minyak yang semakin menua, menjaga produksi tetap stabil, dan berkontribusi bagi ketahanan energi Indonesia. Inovasi teknologi di WK Rokan telah membuktikan bahwa digitalisasi bukan hanya tentang kemajuan teknologi, tetapi juga tentang masa depan energi yang lebih baik bagi seluruh bangsa.(***)



BACA JUGA

Comments (3)

  • Logo
    - Tahmina Akthr

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Velit omnis animi et iure laudantium vitae, praesentium optio, sapiente distinctio illo?

    Reply

Leave a Comment



Masukkan 6 kode diatas)