Rombongan PWI Riau foto bersama di lokasi Gerhana Matahari Cincin, Siak. (Istimewa)

(RIAUHITS.COM) SEI APIT - Perlahan namun pasti,  produksi minyak EMP Malacca Strait SA terus meningkat. Penambahan sumur-sumur baru di berbagai tempat serta work over (perbaikan sumur lama) menjadi pendorong peningkatan produksi tersebut.

Saat ini produksi minyak yang dihasilkan oleh perusahaan migas Grup Bakrie tersebut sekitar 3.800 Barrel Oil Per Day (BOPD). Sebelumnya, pada saat krisis harga minyak pada tahun 2015-2017, produksi sempat melorot hingga di bawah 2.000 BOPD.

Demikian disampaikan GPA Div Manager EMP, Amru Mahalli didampingi Act Area Manager EMP Malacca Strait SA, Bonar Ari Nindito, saat mendampingi pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau dan Serikat Perusahaan Pers (SPS) Riau yang melakukan kunjungan ke sekitar Platform Lalang Production (LP) dan Mangrove Sungai Bersejarah (MSB) Kayu Ara Permai di Kecamatan Sei Apit, Kabupaten Siak, Rabu (25/12/2019).

Dikatakan Amru, sejak awal tahun ini EMP Malacca Strait SA telah melakukan drilling (pengeboran) dua sumur, yakni MSTB-02 dan MSBY-03.

"Saat ini juga sedang berlangsung pengeboran sumur MSTB-06 dan menyusul nantinya MSTB-05 serta MSTB-03. Ketiga sumur tersebut terletak di Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti," katanya.

Selain kegiatan pengeboran, perusahaan satu-satunya yang mengelola lapangan migas offshore (lepas pantai) di Provinsi Riau ini juga sedang melakukan kegiatan Seismik 2D dan 3D.

Dari kegiatan seismik tersebut diharapkan akan menghasilkan peta lapisan bawah bumi berikut kandungan di dalamnya, untuk penentuan titik lokasi pengeboran selanjutnya.

Berkaitan dengan kegiatan Gerhana Matahari Cincin (GMC) yang dipusatkan di Desa Bunsur, Kecamatan Siak, EMP Malacca Strait SA turut berpartisipasi dengan menyediakan transportasi air untuk tamu, seragam, serta membangun jetty (dermaga rakyat) yang menjorok ke laut sepanjang 100 meter yang kini menjadi ikon GMC.(rls)