Sepanjang 2018, Pembunuhan Anak Lima Tahun Jadi Kasus Paling Menonjol di Siak

Logo
Ilustrasi.

(RIAUHITS.COM) SIAK - Sepanjang 2018, kasus penculikan dan pembunuhan anak lima tahun di Perawang menjadi kasus kriminal paling menonjol di Siak. Polres Siak menjadikan perkara itu sebagai perkara kriminal paling menonjol selama 2018.

"Perkara ini mengejutkan masyarakat kabupaten Siak. Apalagi kemudian korban, yakni anak 5 tahun itu, merupakan adik sepupu dari tersangka MS," ucap Kapolres Siak, AKBP Ahmad David.

Adapun kasus itu mendapat perhatian warga karena motif tersangka MS hanya sakit hati gara-gara sedikit mendapat bantuan anggaran pernikahan ayah korban. Pasalnya, ayah korban merupakan pamannya sendiri.

"Tersangka MS hanya mendapat bantuan sebesar Rp5 juta untuk modal nikah dari ayah korban. Karena itu, MS tidak puas lalu membujuk korban untuk pergi main, kemudian dibunuhnya," jelasnya.

Hingga kini, perkara itu masih menjadi bahan pembicaraan warga setempat. Di samping itu, juga ada terdapat beberapa perkara lain yang menjadi perhatian publik selama 2018, misalnya pencurian komponen alat berat di Jalan Baru Dayun, Kecamatan Dayun. Polres Siak meletakkan perkara itu menonjol pada awal 2018.

"Ini perkara pencurian disertai kekerasan (Curas)," jelasnya.

Dalam peristiwa itu, sebanyak tiga pelaku mendatangi Misno yang sedang menjaga alat berat. Misno mendapat todongan senjata api, kemudian pelaku mengikat Misno dengan tali. Kemudian, baru ketiga pelaku inisial AZ, TS dan AS mencuri komponen alat beratnya. Namun, ketiga pelaku akhirnya berhasil diamankan Polres Siak.

Di sisi lain, juga ada pembunuhan berencana yang dilakukan MZ alias Popay terhadap Adi Saputra pada awal Juni lalu. Padahal, Adi merupakan teman Popay. Namun, Popay tega menghabisi nyawa Adi di rumahnya di Kampung Sabak Permai, Kecamatan Sabak Auh, Siak.

"Popay mengaku khilaf karena telah menyimpan dendam kepada Adi. Dia sempat buron hingga akhirnya tertangkap," ungkapnya.

Selanjutnya, kasus menonjol lainnya adalah curas dan pemerkosaan di kilometer 61 Kecamatan Dayun. Korban dicegat di jalan sepi oleh pelaku, lalu menendang sepeda motornya. Pelaku lantas membawa korban ke tengah sawit dan memperkosanya. Sementara teman laki-lakinya, dikawal oleh pelaku lainnya.

"Kedua pelaku AH dan BH akhirnya dapat kami tangkap," bebernya.

Meski begitu, dia menyatakan bahwa angka kriminalitas 2018 menurun dibandingkan 2017. Pada 2017, ada415 kasus, sedangkan 2018 sebanyak 397 kasus. Sementara persentase penyelesaian perkara kriminalitas tersebut mengalami peningkatan 1,39 persen. Pada 2017, persentasenya 69 persen dan 2018 menjadi 71 persen.(rzt)



BACA JUGA

Comments (3)

  • Logo
    - Tahmina Akthr

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Velit omnis animi et iure laudantium vitae, praesentium optio, sapiente distinctio illo?

    Reply

Leave a Comment



Masukkan 6 kode diatas)